Minggu, 23 April 2017
Kho Ping Hoo - BKS#04 - Mutiara Hitam
Seri : Bu Kek Siansu #04
Karya : Asmaraman S Kho Ping Hoo
Jalan kecil itu menuju ke kota Tai-goan. Jalan yang buruk dan becek, apalagi karena waktu itu musim hujan telah mulai. Udara selalu diliputi awan mendung, kadang-kadang turun hujan rintik-rintik, sambung menyambung menciptakan hawa dingin. Seperti biasa, segala keadaan di dunia ini selalu mendatangkan untung dan rugi, dipandang dari sudut kepentingan masing-masing. Para petani menyambut hari-hari hujan dengan penuh kegembiraan dan harapan, karena banyak air berarti berkah bagi mereka. Akan tetapi di lain fihak, para pedagang dan pelancong mengomel dan mengeluh karena pekerjaan atau perjalanan mereka terganggu oleh jatuhnya hujan rintik-rintik yang tak kunjung henti.
Hujan rintik-rintik membuat jalan kecil itu sunyi. Dalam keadaan seperti itu, orang-orang yang melakukan perjalanan melalui jalan kecil itu lebih suka menunda perjalanan, beristirahat di warung-warung sambil minum arak hangat, di kuil-kuil atau setidaknya di bawah pohon rindang, pendeknya asal mereka dapat terlindung dari hujan. Kalaupun ada yang melakukan perjalanan melalui jalan kecil itu di waktu hujan rintik-rintik menambah dingin hawa udara pagi itu, mereka tentu bergesa-gesa agar cepat tiba di tempat tujuan. Beberapa ekor kuda dibalapkan lewat, jupa serombong
... baca selengkapnya di Kho Ping Hoo - BKS#04 - Mutiara Hitam Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Sabtu, 15 April 2017
Ludah Untuk Si Cermin
Matahari pagi seperti menjadikan kulit si Hari kecil memerah. Ternyata bukan karena terik surya, tapi di pagi itu raut wajah kekecewaan dan kekesalan terlihat jelas menemani setiap langkahnya yang juga tergesa-gesa.
Hari adalah pendengar setia keluh kesah orang lain. Ketika temannya mengadukan air mata dan kemarahan, ia siap menjadi sandaran dan mencoba memberikan ketenangan. Ketika terlihat putus asa ia mencoba memberikan semangat. Ketika saatnya kebahagiaan ia masih ada sampai suara itupun terdengar lelah menceritakannya. Kepercayaan sangat berharga, adalah bagian dari semangat hidup untuknya. Masalah yang hinggap padanya seakan berkurang bahkan tak harus ia ceritakan, hanya dengan mendengarkan orang lain. Tapi Hari kecilpun tetaplah manusia biasa, sepi kadang menggerogotinya. Ketika tak ada seorangpun yang menyapa walau hanya dengan pesan singkat. Ia mencoba mengirim beberapa kata dan berharap ada siapa yang akan membalas pesan itu.
“mungkin sebentar lagi, mungkin sebentar lagi…”, satu, dua, tiga hari ia melakukan itu tapi hasilnya tetap sama, tak ada seorangpun yang membalas. Tapi tunggu, baru saja ada pesan masuk untuk Hari. Ia pun senang handphonenya berbunyi, dan itu dari salah satu temannya. Tapi pesan itu malah membuat
... baca selengkapnya di Ludah Untuk Si Cermin Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1